Inteligensi


Inteligensi

Inteligensi adalah keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi pada, dan belajar dari pengalaman hidup sehri-hari. Minat terhadap intelegensi sering kali difokuskan pada perbedaan individual dan penilaian individual. Perbedaan individual adalah cara dimana orang berbeda satu sama lain secara konsisten dan tetap. Kita bisa bicara tentang perbedaan individual dalam hal kepribadiannya namun intelegensilah yang paling banyak diberi perhatian dan paling banyak dipakai dalam perbedaan kemampuan murid.

Tes Inteligensi Individual
1.       Tes Binet


Test ini disusun oleh psikolog Alfred Binet guna mengindentifikasi anak-anak yang tidak mampu belajar disekolah. Tes ini terdiri dari 30 pertanyaan mulai dari kemampuan untuk menyentuh teliga hingga kemampuan untuk menggambar desain berdasarkan ingatan dan mendefenisikan konsep abstrak. Binet mengembangkan konsep Mental Age (MA) atau usia mental yakni level perkembangan mental individu yang berkaitan dengan perkembangan lain. Tak lama kemudian pada tahun 1912 William Stern menciptakan konsep Intelligence Quotient (IQ) yaitu usia mental seseorang dibagi dengan usia Kronologis (chronological age-CA) di kalikan 100 jadi rumusnya IQ = MA/Ca = x 100
2.       Skala Wechsler

Skala Wechsler dikembangkan oleh david wechsler. Tes ini mencakup wechsler presschool and primary scale of intelligence-Revised (WPPSIR) untuk menguji anak usia 4 sampai 6 tahun . wechsler Intelligence scale for children-Revised (WISC-R) untuk anak usia 6 sampai 16 tahun dan Wechsler Adult Intelligence Scale-Revised (WAIS-R). Selain menunjukkan IQ keseluruhan skala Wechsler juga menunjukkan IQ verbal dan kinerja. IQ verbal di dasarkan pada enam subskala verbal, dan IQ kinerja didasarkan pada lima subskala kinerja. Ini membuat peneliti bisa melihat dengan cepat pola kekuatan dan kelemahan  dalam area intelegensi yang berbeda-beda.

Teori Multiple Intelligence
                Teori Triakis Stenberg

 Teori ini dikembangkan oleh Robert J.Stenberg  (1986,2002). Menurut Teori Triakis Stenberg inteligensi muncul dalam bentuk : analitis,kreatif,dan praktis. Inteligensi analitis adalah kemampuan untuk menganalisis, menilai, mengevaluasi,membandingkan dan menciptakan pertentangan. Inteligensi kreatif adalah kemampuan untuk mencipta,mendesain,menciptakan,menemukan dan mengimajinasikan. Inteligensi praktis fokus pada kemampuan untuk menggunakan,mengaplikasikan , mengimplementasikan dan mempraktekkan. Steberg percaya bahwa hanya ada sedikit tugas murni analitis,kreatif atau praktis. Umumnya tugas membutuhkan kombinasi keahlian-keahlian itu.
8 rangka pikiran Gardner
1.       Keahlian Verbal : Kemampuan untuk berpikir dengan kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan makna ( Penulis,Wartawan,Pembicara)
2.       Keahlian Matematika: Kemampuan untuk menyelesaikan operasi matematika (Ilmuan,Insinyur,Akuntan)
3.       Keahlian Spasial : Kemampuan untuk berpikir tiga dimensi (Arsitek,Perupa,Pelaut)
4.       Keahlian Tubuh Kinestetik : Kemampuan untuk memanipulasi objek dan cerdas dalam hal-hal fisik (Ahli bedah, Pengrajin,Penari,Atlet)
5.       Keahlian Musik : Sensitif pada melodi,nada,irama  dan suara (Komposer,Musisi, dan Pendengar yang sensitif)
6.       Keahlian Intrapersonal : Kemampuan memahami dirinya sendiri dan menata kehidupan dirinya secara efektif (Teolog,Psikolog)
7.       Keahlian Interpersonal : Kemampuan untuk memahami dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain ( guru , profesional kesehatan mental)
8.       Keahlian Naturalis : Kemampuan untuk mengamati pola-pola di alam dan memahami sistem alam dan buatan manusia (petani dll)

Emotional Intelligence
Baik itu teori Gardner maupun stenberg mencakup satu atau lebih kategori intelegensi sosial. Dalam teori Gardner, kategori tersebut adalah intelegensi interpersonal dan intelegensi intrapersonal. Teori lain membahas arti penting dari aspek interpersonal. Teori ini dinamakan emotional intelligence digambarkan sebagai kemampuan untuk memonitor perasaan diri sendiri dan perasaan kemampuan orang lain dan kemampuan untuk membedakannya serta menggunakan informasi ini untuk memandu pemikiran dan tindakan dirinya. Konsep kecerdasan emotional intelligence ini dikembangkan oleh Daniel Goleman (1995) terdiri dari empat area yaitu :
1.       Developing Emotional Awarness : Seperti kemampuan untuk memisahkan perasaan dan tindakan
2.       Managing Emotions : Seperti mampu untuk mengendalikan amarah
3.       Reading Emotions :  Seperti memahami persfektif orang lain.
4.       Handling relationship : Seperti kemampuan untuk memecahkan problem hubungan.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Pages

BTemplates.com

Blogger templates

Pages - Menu

Pages - Menu